Rabu, 09 Oktober 2013

Guru dan Kurikulum 2013

Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013. Apa saja?  
Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar (baca: kompetensi pedagogi/akademik).  Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-ratanya 44,46.
Kedua, kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa.
Ketiga, kompetensi sosial. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya.
Keempat, kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya.
Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif.
Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan.

Hanya Butuh Tersenyum

Tersenyumlah jikalau dirimu di uji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu dilupai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti

Tersenyumlah jikalau dirimu ditindasi
Tersenyumlah jikalau dirimu dibebani
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati

Hanya sabar dan syukur mencipta senyuman Ya Allah,
Berilah aku kekuatan menghadapinya jadikanlah senyumanku menjadi penawar dukaku

Aaminn ya rabbal alamin

Maka, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan



Saat kau rasa hidup mu serba kurang, kau rasa begitu banyak masalah menimpamu…
Saat kau rasa begitu kecil dirimu di hadapan semua orang, betapa kau tak bisa berbuat sesuatu yang kau rasa mampu melakukannya
Saat semua menjauh darimu…
Impianmu…
Harapanmu…
Bahkan kawanmu sudah jarang menyapamu…
Kau pasti merasa sendiri hidup di sini, di dunia fana ini…
Hei, sadarlah wahai diri…
Sadarlah ketika kau keluar dari rumahmu sekadar untuk jalan menghirup udara segar yg tercampur polusi asap kendaraan, yg penuh kemacetan, disana kau pasti melihat orang yang menengadahkan tangannya meminta belas kasihanmu.. ibu yang masuk dari kendaraan umum satu ke kendaraan yg lainnya, bernyanyi diiringi tangis anaknya berharap orang disekitarnya menaruh kepingan logam kedalam bungkus permen yang sudah tak berisi sekadar untuk membeli susu dan sesuap nasi. Disana pun kau pasti melihat betapa banyak anak anak yg seharusnya berbaris rapi di luar kelas memakai baju putih merah, berdasi, membawa tas gendong berwarna-warni, mengucap salam dan menyapa “SELAMAT PAGI BU GURU SELAMAT PAGI PAK GURU” tp kenyataannya mereka berbaris di jalan-jalan, bermodal tutup botol yg dilubangi dengan kayu mereka pasang erat,hingga menyerupai alat musik seadanya, mereka berlarian dari satu pintu mobil ke pintu mobil yg satunya, mengeluarkan nada-nada tak beraturan sebisanya, mereka tak berharap banyak, lagi lagi hanya untuk menyambung kehidupannya dengan sesuap nasi,  itulah yang kau jumpai
Tapi mereka dengan keadaan seburuk apapun masih bisa bersyukur.
Masih mengucap terimakasih ketika ada satu,dua org yg menaruh kepingan ratusan logam ke dalam kantong plastiknya.
Bahkan satu waktu terlihat sopir metro mini berwajah cerah, tersenyum penuh arti menyambut pagi nya, ada gurat lelah di sana tapi tak menutup ceria nya pagi itu, mungkin yg ada dalam benaknya, ini adalah awal pagi memulai kerjanya, bekerja selama seharian penuh berharap hasil yang didapat memungkinkan untuk diberikan pada istrinya yang menunggu asap dapur mengepul dirumah, berharap anak-anak berlarian kecil menyambutnya dengan binar dan tawa karena ayah nya pasti akan membawa sesuatu pulang ke rumah, ahh indahnya pikirnya.
Padahal sungguh, pasti keadaanmu jauh lebih baik dibanding keadaan mereka..
Kau masih bisa menikmati belai lembut ibumu,kecup sayang ayahmu, jg menikmati pertumbuhanmu dengan susu terbaik dan asupan makanan bergizi dari ibumu, saat mereka menangis di gendongan ibunya yang menengadah dari satu kendaraan umum ke kendaraan umum yg lainnnya berharap dapat memenuhi kebutuhan anaknya.
Kau masih bisa merengek pada ibumu minta dibelikan boneka cantik atau mobil-mobilan ber remote yg bisa berjalan dari jarak jauh, saat itu umurmu sama dengan mereka yg hidupnya mengais uang logam di jalan.
Kau masih bisa memilah milah ingin sekolah di perguruan tinggi mana yang kau rasa cocok untuk melanjutkan studimu, saat mereka yg hidup di jalan hanya bisa memetik gitar tua turun temurun dari keluarganya.
Maka seharusnya kau sangat bersyukur padaNya, pada nikmat yg telah Ia berikan padamu.
Maka seharusnya kau berbangga hati mempunyai orangtua setulus dan seikhlas orgtuamu.
setiap org di dunia ini pasti mempunyai masalahnya masing-masing, ujian pun tak luput dari kehidupan, hanya saja masalah dan ujian yg di timpakannya berbeda porsi satu dengan yg lainnya…
jika kau bisa senantiasa mensyukuri nikmatnya, sepahit apapun yg kau rasa akan terasa manis, kau akan merasa nikmat itu sangat besar di karuniakan padamu.
maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan??!!

Belajar Bersama di Perpustakaan



Dalam kurikulum tahun 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyiratkan perlunya peningkatan peran perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar siswa dan guru. Kurikulum tingkat satuan pendidikan menutut guru untuk lebih aktif dalam mengembangkan pembelajaran khususnya dalam mengembangkan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk itu pada setiap satuan unit sekolah perlu didukung adanya perpustakaan yang mampu berfungsi dengan baik. Secara sederhana pengertian perpustakaan adalah salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, siswa, dan masyarakat) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Menurut Wiryokusumo (dalam Darmono, 2004) dengan memanfaatkan perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi untuk memecahkan berbagai masalah, sumber untuk menentukan kebijakan tertentu, serta berbagai hal yang sangat penting untuk keperluan belajar.
Jika ditilik dari pengertian tersebut, hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Wafford (dalam Darmono, 2004) menterjemahkan perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum. Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.
Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.Melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran.
Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan pertimbangan bahwa:
a. perpustakaan merupakan sumber belajar,
b. merupakan salah satu komponen sistem instruksional,
c. sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran,
d.sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.
Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah.

Rabu, 25 September 2013

Merubah Yang Biasa Menjadi Luar Biasa




Dikecewakan itu BIASA, tapi membalasnya dengan kasih sayang itulah yang LUAR BIASA...
Memaafkan kesalahan itu BIASA, tapi berbuat baik pada yang bersalah itulah yang LUAR BIASA...
Memberi itu BIASA, tapi memberikan sesuatu yang masih kita sayangi serta kita butuhkan itulah yang LUAR BIASA...
Bersyukur itu BIASA, tapi bersyukur saat kita didera musibah itulah yang LUAR BIASA...
“Mari kita bentuk pribadi ini serta mengarahkannya pada sesuatu yang LUAR BIASA.”