Minggu, 22 Januari 2012

Perubahan itu perlu

Sepenting apakah perubahan itu? perubahan tidak lagi dicoba akan tetapi dilaksanakan secara bartahap (step by step) untuk menuju kesempurnaan karena dengan perubahan akan menciptakan nuansa yang baru, dinamis dan interaktif. Dikatakan baru mempunyai arti suasana yang tidak monoton, dikatakan dinamis merupakan kondisi yang harmonis atau kebersamaan dalam melaksanakan perubahan dan dikatakan interakrif adalah sanggup menerima kritik dan saran sebagai masukan untuk menjadi lebih maju, sempurna dan berkembang.

Mari kita terapkan TIK sebagai sarana perubahan KBM modern. Mulai dari pembuatan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, analisis penilaian, program tahunan, program semester, alokasi waktu, absensi guru, absensi karyawan dan juga absensi siswa, kegiatan siswa bahkan hingga kegiatan tata usaha, yang semuanya akan dapat dilakukan dengan sistem komputerisasi, dengan demikian profesional dan efisien waktu dapat terwujud.

Jangan takut dengan perubahan dan jangan menyerah sebelum mencoba, kita wujudkan konsep PAKEM sebagai landasan KBM di sekolah.

Kiat dan Trik Belajar

BELAJAR EFEKTIF
1. Pengertian Belajar Efektif
Belajar yang efektif adalah cara belajar yang dapat meraih tujuan yang ingin dicapai dari belajar itu sendiri. Pada pembelajran yang efektif, seorang guru mampu membimbing para siswanya mencapai kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dasar dari materi yan diajarkan.
Misalnya : seorang siswa belajar matematika dengan judul pokok bahasan operasi perkalian, jika siswa tersebut dapat melakukan operasi perkalian dn mampu menjawb soal gurunya dengan baik maka cara belajar siswa tersebut dikatakan efektif.
Berdasarkan penelitian yang dilakuakan oleh Ross L. Mooney dan Mary Alice P, terdapat 37% jumlah mahasiswa pada sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat yang tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif (Don’t know how to study efectively). Bagaimana dengan cara belajar anda ?
2. Persiapan Belajar Efektif
Agar belajar menjadi efektif ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu :
a. Tumbuhkan motivasi untuk belajar
Motivasi belajar adalah kehendak yang mendorong seseorang melakukan keiatan belajar untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar anda, dapat dipadu dengan pertanyaan berikut : mengapa saya harus belajar, untuk apa saya belajar ?
Motivasi belajar seseorang dapat tumbuh karena pengaruh orang lain dan lingkungannya (motivasi ekstrinsik) atau memang karena kesadaran sendiri (motivasi intrinsik). Seorang siswa mau belajar karena ia mungkin termotivasi oleh hadiah, nilai, rangking, pujian (penghargaan), karena mau mencari ilmu atau mencapai cita-cita atau bahkan seorang siswa belajar karena termotivsi untuk beribadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jika seorang siswa sudah memiliki motivasi maka ia akan mudah melakukan kegiatan belajar. Tinggi rendahnya kemauan seorang siswa untuk belajar bergantung kepada jenis motivatornya. Seorang siswa yang termotivasi karena nilai, umumnya ia akan belajar jika akan ada penilaian seperti kalau ada ulangan harian atau bila ada tugas dari gurunya selebihnya biasanya ia tidak mau belajar. Berbeda dengan seorang siswa yang termotivasi karena hendak mencari ilmu, maka ia akan senantiasa belajar walau tidak ada tugas atau ulangan sekalipun.
b. Buat jadwal belajar yang rutin dan teratur
Setelah seorang siswa memiliki motivasi, buatlah jadwal yang jelas dan teratur terutama jadwal belajar di luar sekolah. Misalnya setiap hari ada 3 kali waktu untuk belajar, siang hari (pukul 14.00 s/d 16.00), malam hari (pukul 19.00 s/d 21.00) dan dini hari (pukul 03.30 s/d 05.00). Langkah berikutnya adalah menetapkan jadwal pelajaran.
Dalam menetapkan jadwal pelajaran, ada 2 hal yang harus dipertimbangkan yaitu :
• Sesuaikan jenis pelajaran yang akan dipelajari dengan waktu belajar yang sudah ditetapkan. Misalnya : waktu siang untuk mengulang, malam untuk pelajaran eksak seperti Matematika atau IPA dan dini hari untuk pelajaran hapalan. Namun pada pelaksanaannya masalah waktu belajar seorang siswa dapat disesuaikan dengan kecocokan siswa yang bersangkutan dan jenis pelajaran pun dapat diatur sesuai dengan kepentingan.
• Porsi belajar di sekolah dengan di rumah harus seimbang, artinya jika pelajaran matematika di sekolah 3 x seminggu, maka di rumah pun porsi belajar matematika 3 x seminggu. Jadi bukan karena faktor suka maka porsi belajar di rumah banyak tetapi jika tidak suka maka porsinya sedikit.
Jika jadwal belajar sudah dibuat, maka hendaklah dipatuhi dan dilaksanakan. Belajar sedikit-sedikit tapi rutin (sering) masih lebih efektif daripada belajar banyak tetapi tidak rutin (jarang).
Lakukan prinsip : 6 x @ 2 jam seminggu = 2 jam + 2 jam + 2 jam + 2 jam
+ 2 jam + 2 jam
Hindarkan prinsip : 2 x @ 6 jam seminggu = 6 jam + 6 jam
• Siapkan fasilitas belajar, seperti : tempat belajar, alat tulis, buku catatan, buku latihan, buku pelajaran, dan alat bantu
• Jaga stamina baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah) agar tetap dalam kondisi prima, melalui makan minum yang cukup dan teratur, olah raga yang teratur, istirahat yang cukup dan berdoa.
3. Kiat Belajar Matematika Yang Efektif
a. Belajar Matematika di sekolah
Belajar matematika di sekolah mengikuti kaidah SMART, yaitu :
1. Siapkan pelajaran dengan baik, seperti : membawa perlengkapan belajar dan PR (bila ada).
2. Menyimak uraian yang disampaikan oleh guru dengan baik dan penuh konsentrasi
3. Aktif bertanya jika ada uraian guru yang kurang jelas
4. Rajin sekolah dan rajin mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan
5. Tuliskan kembali apa yang diterangkan oleh guru dengan membuat rangkuman materi dan rumus.
b. Belajar Matematika di Rumah
1. Catat teori, konsep, dan rumus matematika sebagai rangkuman materi. Mencatat rumus matematika dapat pada buku saku atau pada kertas yang kemudian ditempel pada tempat yang strategis sehingga mudah untuk dibaca kapan saja.
2. Efisien dalam mengelola waktu, dan efektif setiap kali belajar (Tercapai target jangka pendek).
3. Rajin mengerjakan soal latihan dalam jumlah banyak termasuk PR.
4. Disiplin belajar, teratur dan konsisten.
5. Aktif bertanya kepada teman pandai atau guru mengenahi soal latihan yang sulit.
6. Serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menggenggam segala urusan melalui do’a dan bertawakal
4. Mengembangkan Sikap Positif Terhadap Belajar
a. Nyakin dapat berhasil dalam kegiatan belajar
b. Belajar menemukan (membuktikan) atau mencari sesuatu yang ditugaskan.
c. Siap menanggung resiko (tidak putus asa) bila belajar tidak berhasil.
d. Walau tidak berhasil tetapi tetap tekun, karena ketekunan merupakan awal keberhasilah.
B. KIAT MENGATASI KESULITAN BELAJAR
Beberapa indikasi seorang siswa yang mengalami kesulitan belajar, di antaranya
1. Nilai mata pelajarannya dibawah nilai sedang
2. Nilai mata pelajarannya dibawah rata-rata kelas (relatif)
3. Prestasi yang dicapai belum maksimal dibandingkan dengan kemampuan intelegensinya.
4. Perasaan siswa yang bersangkutan seperti sulit menangkap pelajaran, tidak bisa konsentrasi, dan lain sebagainya.
Beberapa Langkah cara mengatasi kesulitan belajar, di antaranya :
1. Melakukan diagnosa berdasarkan indikasi kesulitan belajar di atas
2. Pahami jenis kesulitan belajar dan sumbernya.
3. Tentukan jenis belajar yang tepat
4. Tetapkan kepada siapa ia harus berkonsultasi; guru, konselor, psiskolog atau psikiater.
5. Melakukan evaluasi, apakah kesulitan belajarnya sudah teratasi atau belum.
6. Jika kesulitan belajar sudah dapat diatsi, lakukan perbaikan untuk meningkatkan prestasi belajar sesui potensi yang dimilikinya.
C. TRIK BELAJAR EFEKTIF
1. Belajar Untuk Persiapan Ulangan
Dalam menghadapi ulangan harian atau ulangan umum, sebagian siswa biasanya berhadapan dengan kendala utama yaitu terbatasnya waktu persiapan menjelang hari pelaksanaan. Ini terjadi karena umumnya siswa sering menunda-nunda belajar, mereka belajar hanya karena mau ada ulangan saja. Tetapi ini juga dapat saja terjadi pada siswa yang rutin belajar disebabkan karena merasa kuarang yakin dengan persiapan yang selama ini mereka lakukan.
Agar persiapan menghadapi ulangan lebih efektif, sebaiknya lakukan hal berikut :
a. Pilihlah pelajaran yang lebih urgent/mendesak untuk dipelajari dengan dasar pertimbangan sebagai berikut :
• Pelajaran tersebut belum dikuasai oleh siswa
• Pelajaran tersebut masuk dalam daftar pelajaran ujian akhir
• Pelajaran tersebut menjadi prasyarat pemilihan jurusan (di SMU)
• Pelajaran tersebut memiliki porsi belajar banyak (di Perguruan Tinggi)
b. Pilihlah hanya pokok bahasan atau sub pokok bahasan dari pelajaran tersebut yang belum dikuasai dengan baik. Jadi, tidak perlu seluruh pokok bahasan dari pelajaran tersebut harus dipelajari.
c. Buatlah ringkasan materi dari pokok bahasan yang dipelajari, sehingga jika waktu persiapan masih ada maka siswa cukup belajar dari ringkasan materi tersebut. Itu akan lebih praktis dan efisien.
d. Hal yang tidak boleh diabaikan oleh seorang siswa adalah persiapan mental. Banyak siswa yang telah siap otaknya dengan materi, tetapi harus menemui kegagalan pada saat ulangan. Hal itu disebabkan mental yang belum siap seperti siswa mudah guup, kurang teliti, atau tergesa-gesa dalam menjawab soal sehingga siswa lupa dengan materi yang sudah dipelajarinya. Sikap mental yang perlu diusahakani siswa sekurang-kurangnya ada 4, meliputi : tujuan ia belajar, minat terhadap pelajaran, percaya diri, dan ketekunan.
2. Pada saat ulangan dan ujian
Lakukan langkah menjawab soal ulangan atau ujian, dengan trik-trik sebagai berikut :
a. Periksa seluruh lembar soal, jika ada yang tidak lengkap segera hubungi pengawas.
b. Perhatikan seluruh petunjuk pengerjaan meliputi : pengisian data diri peserta, bentuk soal, serta jawaban yang diminta termasuk sistem penilaiannya. Sistem penilaian biasanya dibedakan antara penilaian untuk bentuk soal pilihan ganda dengan soal esay atau antara penilian soal ulangan dengan soal kompetensi.
c. Bandingkan jumlah soal yang tersedia dengan alokasi waktu yang diberikan. Misalnya naskah terdiri dari 40 soal dikerjakan selama 2 jam (120 menit) maka itu artinya 1 soal dikerjakan rata-rata 3 menit(120:40). Dengan demikian seorang siswa mengerjakan 1 soal paling lama 3 menit, jika dalam waktu 3 menit belum dapat menyelesaikannya maka dianjurkan untuk pindah ke soal lain.
d. Utamakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu, Jadi boleh saja seorang siswa mencari soal yang mudah sebanyak-banyaknya secara acak dan tidak perlu urut, setelah itu baru ke soal sedang sampai soal yang sukar’
e. Jika seorang siswa ragu-ragu dengan jawabannya maka hendaklah siswa menandai option jawaban yang mendekati benar pada lembar jawabannya dengan tanda “titik” sebagai jawaban sementara sehingga jika waktunya sudah mepet maka jawaban sementara tersebut dapat menjadi pilihan terakhir.
f. Pada bentuk soal pilihan ganda, siswa boleh menjawab soal dengan cara smart (singkat dan tepat). Tetapi untuk soal esay sebaiknya siswa mengerjakan secara rinci dan jelas.
g. Jika seorang siswa sudah menjawab seluruh soal sementara waktu masih ada maka siswa dapat memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengecek seluruh pilihan jawaban, khususnya jawaban yang meragukan dan juga mengecek data diri peserta. Berdasarkan pengalaman, sering ada siswa yang langsung seluruh soal sementara ia lupa dengan data dirinya. Akibatnya sangat fatal, walaupun mungkin lembar jawabnya memperoleh nilai bagus tetapi nilai itu tidak bertuan. Jadi jangan korbankan nilai hanya gara-gara tidak lengkap data diri peserta.
h. Pada saat mengerjakan soal, seorang siswa tidak perlu terpengaruh oleh peserta lain atau memikirkan peserta lain. Jika itu terjadi dan diketahui pengawas ruangan maka hal demikian dapat merugikan siswa itu sendiri. Lebih baik kerjakan seluruh soal dengan percaya diri dan manfaatkan waktu sebaik mungkin sampai selesai waktu ulangan.